Keprigelan berasal dari kata prigel. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, prigel memiliki arti ulet, rajin bekerja atau berusaha. Di masa pandemi ini, siswa-siswi SDK Cor Jesu tetap melakukan kegiatan keprigelan yang biasa mereka lakukan pada saat pembelajaran normal. Merek melakukan kegiatan keprigelan di rumah masing-masing. Wujud kegiatan kprigelan yang dilakukan siswa di rumah bisa dengan membantu orang tua membersihkan rumah, memasak, merawat tanaman ataupun hewan peliharaan.
Selain siswa, para guru di sekolahpun melakukan kegiatan keprigelan. Wujud kegiatan keprigelan yang guru-guru lakukan di sekolah diantaranya adalah berkebun, berternak dan membersihkan area taman sekolah. Salah satu kegiatan keprigelan yang dilakukan guru-guru di sekolah adalah berkebun. Guru-guru menanam berbagai sayuran, misalnya cabai, sawi, daun bawang, dan berbagai tanaman sayur lainnya yang bisa digunakan sebagai bahan pangan. Hasil dari berkebun itu nantinya dimanfaatkan guru-guru untuk memenuhi kebutuhan pangan bersama. Selain sayur-sayuran, guru-guru juga menanam berbagai tanaman hias sehingga dapat menambah keasrian dan keindahan lingkungan sekolah. Tidak hanya berkebun, guru-guru juga berternak. Hewan yang dikembangbiakan dan diternakkan di antaranya adalah ayam, ikan lele dan ikan nila.
Kegiatan keprigelan dilaksanakan setiap hari oleh guru-guru yang mendapatkan jadwal bekerja dari sekolah. Kegiatan keprigelan ini dilaksanakan selama kurang lebih 20 menit setiap harinya. Selain menjadikan lingkungan menjadi lebih rapi, bersih dan asri, kegiatan keprigelan juga menjadi ajang refreshing para guru setelah sekian jam memandang layar laptop guna mendampingi anak-anak mengikuti pelajaran daring dan menyiapkan materi pelajaran. Harapan dari kegiatan keprigelan yang dilakukan guru-guru adalah membuat lingkungan sekolah menjadi lebih nyaman dan dapat memenuhi kebutuhan pangan.