1 Mei 1900, adalah tonggak awal berdirinya SDK Cor Jesu ( Cor Jesu berasal dari Bahasa Latin yang artinya = Hati Kudus Yesus). Kepada perlindungan Hati Kudus Yesus sekolah ini dipercayakan 6(enam) biarawati Ordo Ursula yang mendirikan sekolah ini, memulai hidup dan karya di Kota Malang, pada waktu itu Malang masih merupakan desa kecil, terpencil dan masyarakatnya masih belum maju. Dengan sentuhan kasih dan pelayanan yang tulus, para suster melayani masyarakat di bidang pendidikan. TK, SD, SMP, SPG, SKP dan Panti Asuhan didirikan. Mereka mendirikan 3 SD pada waktu itu, yaitu SDK Cor Jesu di Jl. Celaket, SD St. Angela di Jl. Panderman dan SD St. Yusuf.
Di perjalanan selanjutnya, dalam pendudukan Jepang banyak para biarawati ditangkap dan dipenjarakan sehingga pendidik dan pengajar berkurang drastis. Pada bulan Mei 1950 karena situasi dan kondisi yang memaksa, SD St. Angela diserahkan kepemilikan dan pengelolaannya kepada suster konggregasi Santa Perawan Maria (SPM). Selanjutnya berdasarkan keputusan Kepala Dinas Pendidikan Dasar dan Kebudayaan Dati I Jawa Timur dengan nomor 100/SP/B.2 tanggal 1 September 1962, SDK Cor Jesu dipecah menjadi 2 yaitu SDK Cor Jesu Putri dan SDK Cor Jesu Putra yang berlokasi di Jl. Semeru 36.
Seiring berjalannya waktu, SD Cor Jesu Putra akhirnya diserahkan kepemilikannya dan pengelolaanya pada Yayasan Mardi Wiyata milik frater-frater BHK pada tanggal 1 April 1968. Dengan demikian para suster Ursulin bisa memusatkan perhatiannya pada sekolah-sekolah yang ada di Jl. Celaket yang sekarang berganti nama menjadi Jl. Jaksa Agung Suprapto. Hingga saat ini SDK Cor Jesu mendidik kurang lebih 670 siswa setiap tahunnya, dibantu 27 orang guru, 6 orang staff tata usaha, 1 pustakawan dan 5 orang pembantu pelaksana.